Kisah Nabi Adam A.S dan hikmahnya

Halo sahabat fillaah, pernah dengar manusia pertama yang diciptakan oleh Allaah? Dialah nabi Adam A.S, Kakek dari umat manusia. Nah, di artikel ini kita akan bercerita tentang perjalanan hidup Nabi Adam A.S dari awal diciptakan hingga beliau wafat. Termasuk juga bagaimana keadaan beliau dalam berkeluarga dan lain sebagainya. Untuk itu silahkan bersantai dan nikmati ceritanya serta raihlah pelajaran yang sekiranya dapat diambil.

KIsah Nabi Adam A.S


Kedatangan Nabi Adam A.S

Sebelum diciptakannya Nabi Adam, Allaah SWT telah menciptakan planet planet, hewan hewan, malaikat, jin, dan makhluk makhluk lainnya. Ketika itu Allaah SWT menyampaikan kepada para Malaikat dan Jin bahwasanya Allaah SWT akan menciptakan sosok makhluk yang akan menjadi khalifah (pemimpin di bumi). Lantas malaikat bertanya, kira kira pertanyaannya seperti ini, "Ya Allaah, kenapa engkau menciptakan manusia padahal mereka hanya akan berbuat kerusakan dibumi dan saling bermusuhan, sementara ada kami yang selalu ta'at kepadamu Ya Allaah." Kemudian Allaah SWT menjelaskan bahwa dia menciptakan segala sesuatu pasti ada hikmahnya dan Allaah maha tahu atas segala sesautu. Sehingga ketika telah diciptakannya Adam dengan gumpalan tanah, maka Allaah memerintahkan penduduk Syurga untuk sujud dan hormat kepada Adam, kecuali iblis yang membangkan karena mereka menganggap bahwa api lebih mulia dari tanah. Karena sikap iblis tersebut, Allaah SWT mengutuknya dan mengeluarkan Iblis dari Syurga. Namun, Iblis meminta agar Allaah SWT memberi kesempatannya untuk hidup hingga hari kiamat nanti dengan tujuan menjerumuskan Adam hingga cucu cucunya, dan Allaah pun mengizinkannya.


Diciptakannya hawa sebagai pendamping bagi Adam

Dalam keseharian, nabi Adam A.S di beri kenikmatan yang begitu banyak oleh Allaah SWT dan dipenuhi dengan kesenangan. Namun, entah kenapa Nabi Adam selalu merasa ada yang kurang pada dirinya, beliau melihat bahwa setiap hewan disekitarnya memiliki pasangan, namun tidak degan dirinya. HIngga suatu ketika tidurlah Nabi Adam di bawah sebuah pohon. Allaah SWT tahu setiap isi hati Adam, hingga Allaah ciptakanlah pendamping bernama Hawa. Yang mana, Hawa diciptakan dari salah satu tulang rusuk Nabi Adam. Betapa terkejutnya Nabi Adam ketika melihat sosok cantik yang sedang duduk disebelahnya seraya bertanya, "siapakah engkau?. Lalu dengan senyuman yang manis Hawa menjawab bahwa dia adalah pendamping yang Allaah SWT ciptakan untuk Nabi Adam. Alangkah bahagianya Adam mendengar ucapan dari Hawa tersebut. Beliau bersyukur kepada Allaah SWT karena telah memenuhi keinginannya tersebut.


Diturunkannya Nabi Adam A.S ke bumi

Dengan didampingi Hawa, Nabi Adam A.S menghabiskan hari harinya untuk berkeliling keliling di Syurga. Syurga Khuldi berbeda dengan Syurga lainnya yang mana makhluk kekal di dalamnya. Namun, tidak dengan Syurga Khuldi. Iblis yang telah diusir dari Syura itu dapat kembali. Sehingga, ketika Adam dan Hawa lelah sehabis perjalanan, iblis membujuk mereka untuk memakan buah khuldi. Awalnya Adam dan Hawa menolak. Namun, iblis bersikeras untuk menggoda mereka dengan berbagai cara hingga mereka mau memakan buah khuldi yang dilarang oleh Allaah itu. Setelah mereka memakan buah itu, Allaah murka. Mereka menyesal dan meminta ampun kepada Allaah. "Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa, wa illam taghfirlanaa, watarhamnaa, lanakuunanna minal khaasiriin.". Begitulah mereka meminta ampun. Karena Allaah maha pemurah dan pengampun. Allaah SWT mengampuni mereka. Namun, Allaah SWT menurunkan mereka ke bumi. Apakah mereka diturunkan kebumi karena pelanggaran yang mereka perbuat? Jawabannya adalah tidak. Adam diturunkan ke bumi karena itu memang tugas yang Allaah SWT berikan kepada Adam sebagai khalifah di bumi.

 

Kehidupan Adam dan Hawa di muka bumi

Nabi Adam A.S dan siti Hawa diturunkan ke bumi secara terpisah. Adam diturunkan di India, sedangkan Hawa diturunkan di Arab. Mereka terus saling mancari selama empat puluh tahun lamanya. Setelah empat puluh tahun, Allaah SWT mempertemukan mereka di suatu bukit yang sekarang dinamai dengan Jabal Rahmah (Bukit Cinta). Betapa terharunya mereka karena selama ini telah dihantui oleh rasa rindu yang membara. Dengan terus berjalannya waktu, Adam dan Hawa dikarunia 21 anak oleh Allaah SWT. Sepuluh pasangnya anak kembar, dan satunya anak tunggal. Sepuluh anak perempuan, dan sebelas anak laki laki. Mereka terus menjalani keseharian mereka dengan berkebun, beternak, dan lain sebagainya. Ketika sampai di usia dewasa, Allaah memberi petunjuk kepada Adam untuk mengawinkan putra dan putrinya. Qabil dikawinkan dengan Labuda, sedangkan Habil dikawinkan dengan Iqlima. Qabil tidak terima karena Iqlima jauh lebih cantik daripada Labuda. SEhingga, timbul lah rasa iri dan dengki terhadap Habil. Rasa iri ini, merupakan kesempatan emas bagi Iblis untuk menghasud Qabil. Qabil dihasud untuk membunuh Habil dengan tujuan Qabil bisa kawin dengan Iqlima. Tatkala berkebun, Habil tiba tiba dipukul oleh Qabil menggunakan batu hingga Habil mati. Akhirnya, timbul penyesalan pada diri Qabil dan dia bingung terhadap mayat Habil. Allaah memberi petunjuk melalui gagak untuk mengubur memperlakukan jasad yang sudah mati, yaitu dengan cara mengubur. Begitulah carita Qabil sang pembunuh pertama di muka bumi.

 

Adam A.S wafat setelah berusia seribu tahun. Dan satu tahun kemudian, ia disusul oleh istrinya Hawa. Salah satu hadits riwayat Imam Bukhari mengatakan bahwa Nabi Adam A.S diciptakan pada Hari Jum'at, diturunkan ke bumi pada Hari Jum'at, bertobat kepada Allaah karena memakan buah khuldi pada Hari Jum'at, dan terakhir wafat pada Hari Jum'at. Makan beliau berada di Makkah bersamaan dengan Isterinya.

 
Nah, itulah carita tentang kisah Nabi Adam A.S. Pelajaran yang dapat kita ambil adalah:
  • Kita sebagai manusia harus hati hati terhadap bujukan Iblis. Bujukan iblis seolah olah terlihat indah di mata kita. Namun, yang namanya maksiat tetap maksiat.
  • Kita manusia, diciptakan oleh Allaah SWT sebagai khalifah di muka bumi. Oleh karena itu jalankanlah amanah Allaah SWT dengan mengelola bumi dengan baik.
  • Yang namanya manusia, tidak luput dari salah dan lupa. Oleh karena itu, tidak ada salah untuk sering bertaubat dan minta ampun kepada Allaah SWT.
 
Sampai disini dulu sobat, InsyaAllaah untuk kedepan kita akan membahas kisa Nabi dan Rasul lainnya. Ana mohon maaf atas segala khilaf.
 
 TERIMA KASIH

0 komentar:

Posting Komentar